BOGOR – FAKTA BICARA – Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk berusia 25 tahun ke atas di Kabupaten Bogor, mencapai 8,39 tahun pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,05 tahun atau 1,02% dibandingkan 2 tahun sebelumnya yang berada pada 8,34 tahun.
Menurut BPS, RLS 8,39 tahun mengindikasikan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Bogor menyelesaikan pendidikan hingga jenjang kelas VII.
Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor berharap melalui Desa Peduli Pendidikan dan Desa Mengajar, peningkatan RLS akan lebih massive dan dapat berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan kompetitif di masa depan.” Jaja Sujai, Kasi Pendidikan Masyarakat Disdik Kabupaten Bogor.
Informasi tambahan. Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) mengacu pada jumlah tahun rata-rata yang dihabiskan oleh individu untuk menyelesaikan pendidikan formal pada saat mencapai usia tertentu, umumnya diukur pada kelompok usia 25 tahun ke atas. RLS adalah indikator penting yang digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan masyarakat suatu wilayah.
Peluncuran program digelar Sabtu 15 Pebruari 2025 di Kp. Tajurhalang Desa Sukmajaya, Kabupaten Bogor
“Dengan upaya peluncuran program oleh PKBM Mentari dan anggota Koperasi PKBM Sukses Bersama, harapannya dapat berdampak positif pada peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) juga kedepannya dapat didukung oleh semua PKBM dan segenap institusi kedinasan dan aparat TNI & POLRI” ujar Rendi Sentiar Kepala PKBM Mentari.
*Pentingnya RLS*
Pengukuran Pendidikan: RLS memberikan gambaran tentang sejauh mana penduduk suatu wilayah telah menempuh pendidikan formal. Semakin tinggi RLS, semakin lama rata-rata pendidikan yang diterima oleh penduduk.
Indikator Pembangunan: RLS sering digunakan sebagai salah satu indikator pembangunan manusia. Peningkatan RLS dapat mengindikasikan peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan, serta kemungkinan adanya peningkatan potensi ekonomi dan sosial di suatu daerah.
Perbandingan Antarwilayah: Dengan membandingkan RLS antarwilayah, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional, dapat diidentifikasi disparitas dalam akses dan kualitas pendidikan serta area-area yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Faktor-faktor yang Memengaruhi RLS
Aksesibilitas Pendidikan: Ketersediaan sekolah, transportasi, dan infrastruktur pendukung lainnya mempengaruhi sejauh mana individu dapat mengakses pendidikan.
Kualitas Pendidikan: Kualitas guru, kurikulum, dan fasilitas pendidikan memiliki dampak besar terhadap lamanya waktu yang dibutuhkan individu untuk menyelesaikan pendidikan.
Faktor Sosial dan Ekonomi: Tingkat pendapatan, kesadaran akan pentingnya pendidikan, serta faktor budaya dan sosial lainnya juga berperan dalam menentukan sejauh mana individu melanjutkan pendidikan mereka.
*Pengukuran dan Interpretasi Data RLS*
Data RLS biasanya dikumpulkan oleh badan statistik nasional atau lembaga terkait lainnya, menggunakan survei atau sensus penduduk. Hasilnya sering disajikan dalam bentuk rata-rata tahun atau tingkat persentase.
Interpretasi data RLS yang tinggi dapat menunjukkan pencapaian positif dalam sektor pendidikan suatu wilayah, sementara RLS yang rendah mungkin mengindikasikan adanya tantangan dalam penyediaan pendidikan yang berkualitas bagi penduduknya.
Turut hadir dalam acara tersebut Kasi PAUDDIKNAS Jaja Sujai Spd MM,kepala desa Encep Surasman SPd,ketua paguyuban BPD kecamatan Tajurhalang Asman SPd
Humas Koperasi