Gaya Kepemimpinan Sekolah Dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah

Bisnis213 Dilihat

Dwi Dipta Dalilah1, Laura Jenetta2, Lukman Nulhakim3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email : 2227210053@untirta.ac.id

PENDAHULUAN

Sekolah merupakan salah satu tempat dimana kita bisa menimba ilmu pengetahuan yang disebut dengan belajar. Sekolah menjadi wadah untuk belajar seorang siswa dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Maka dari itu sekolah menjadi salah satu aspek yang penting dalam kehidupan menusia. Maka apa saja yang melatar belakangi berdirinya suatu sekolah, apakah sekolah hanya untuk belajar saja.

Semua unsur yang ada di sekolah itu sudah diatur oleh pemerintah sedemikian rupa untuk menjadikan suatu sekolah itu berkualitas dan bisa berdaya saing. Dalam sekolah adanya sistem-sistem pengelolaan yang melatar belakangi berdiri sekolah, jadi tidak hanya belajar saja, banyak hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan suatu sekolah. Permendikbudristek Nomor 47 Tahun 2023 secara rinci menjelaskan definisi, ketentuan umum, kurikulum dan pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana prasarana, serta penganggaran dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan. Sedangkan dalam kegiatan pengawasan, peraturan ini menjelaskan pihak-pihak yang berperan dalam dan ruang lingkup pengawasan yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pihak.

Sekolah dikelola oleh seorang pemimpin, dimana sekolah dapat dikatakan berkualitas adalah sekolah yang mempunyai pemimpin yang berkualitas pula, pemimpin yang mempunyai jiwa pemimpin yang baik dapat dilihat dari caranya dalam mengelola sekolah, sikap, gaya, model, memanejemen dan sebagainya. PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

Sebuah kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari segala aktivitas manusia. Baik secara individu maupun kelompok. Pengertian kepemimpinan sendiri bukanlah sebuah kepenguasaan, melainkan sebuah proses seseorang dalam memimpin. Untuk mencapai sebuah tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah organisasi, lembaga, hingga sebuah instansi, diperlukannya peranan kepemimpinan yang terarah, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang baik dan tepat waktu (efektif dan efisien).
Menurut Suparman, (2019: 9) menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan sebuah keterampilan yang harus dipunyai seseorang agar mampu memberi pengaruh pada orang lain untuk dapat bekerja sama sehingga mau mengikuti berbagai tindakan yang inginkan untuk mencapai kesepakatan bersama.
Hutahayan, (2020: 2) menjelaskan kepemimpinan meliputi cara mempengaruhi sesuatu untuk menentukan sebuah arah organisasi, memberikan dorongan perilaku untuk meraih suatu yang ingin dicapai, memberi pengaruh individu agar lebih baik, beberapa orang hingga budayanya.

Baca Juga  Cara daftar kuliah di Surakarta kreatif

B. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Sebagai seseorang yang menegelola atau memimpin jalannya suatu sekolah, kepala sekolah tentu perlu mempunyai sebuah target dan berbagai rencana pendidikan secara utuh dan mengacu pada peningkatan mutu di sekolah. Rencana peningkatan mutu di sekolah ini disebut dengan Manajemen Mutu Terpadu (MMT). Strategi tersebut merupakan sebuah usaha sistematis untuk secara berkelanjutan dapat memperbaiki kualitas layanan, sehingga menjadi lebih terarah kepada warga sekolah (siswa, wali orang tua siswa, pendidik, pemerintah, masyarakat, dan lain-lain).

Dalam kaitannya dengan manajemen dan kepemimpinan sekolah, kepala sekolah dan guru diharuskan untuk selalu mencari dan memperoleh informasi terkini tentang pendidikan dan peningkatan mutu sekolah sesuai perkembangan zaman. Melakukan sebuah inovasi di sekolah tentu sejalan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. Maka, untuk kepentingan tersebut diperlukannya berbagai sumber belajar yang mampu mengembangkan sekolah efektif, efisien, mandiri, dan produktif.

C. Tugas dan Fungsi Kepemimpinan Sekolah

Kepemimpinan dalam sekolah tentulah harus di kelola dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada. Maka dari itu, setiap pemimpin sekolah harus mempunyai tugas dan fungsi untuk memelihara tanggung jawab disekolah. Menurut Siagian dalam (Djafri, 2016 : 11), menyatakan beberapa fungsi yang harus diperankan oleh seorang pemimpin yang tidak hanya berfungsi sebagai perancang kriteria kinerja bawahan, tetapi juga berfungsi sebagai: (a) penentu arah; (b) wakil dan juru bicara organisasi, (c) komunikator, (d) mediator, (e) integrator.
Sebagai pengelola tentulah tidak asing kepada kepala sekolah karena pada dasarnya kepala sekola memang mengelola sekolah, dari kegiatan, peserta didik, kurikulum dan sebagainya. Kepala sekolah sebagai pemimpin harus memberikan layanan kepada guru seperti melakukan pengamatan terhadap kinerja yang dilakukan guru. Fungsi kepala sekola sebagai administrator ialah kepala sekolah harus bisa mengetahui mengenai kegiatam-kegiatan yang ada, pencacatan, kegiatan sekolah, penginformasian dan sebagainya.

D. Gaya dan Model Kepemimpinan Sekolah

1. Gaya kepemimpinan
Dalam mengelola kepemimpinan sekolah, tentulah harus mempunyai suatu gaya atau acuan dalam pelaksanaannya, hal ini agar apa yang akan di lakukan seorang pemimpin berpacu pada hal-hal yang baik atau sesuai dengan kaidah yang ada. Menurut Winoto (2020 : 73) ada 5 model atau gaya kepemimpinan, yaitu : : (1) teori sifat, (2) teori prilaku kepribadian, (3) teori atribusi pemimpin, (4) teori kepemimpinan kharismatik, (5) teori transaksional dan transformasional, dan (6) teori situasional.

Baca Juga  Pengaruh K-Pop di Indonesia | Jurnalpost

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa gaya dari seorang pemimpin itu berbeda-beda, seorang pemimpin harus harus mempunyai sifat dan kepribadian yang baik, kharismatik, mempunyai komunikasi dan hubungan yang baik, atau sekedar lingkup pekerjaan saja, mempunyai teknik untuk menggerakkan anggota dan perusahaan. Pada intinya Menurut penulis seorang pemimpin itu harus mempunya gaya untuk mengajak dan pengarah, artinya apa yang nantinya dilakukan oleh seorang pemimpin hendaknya menjadi contoh yang baik untuk setiap anggota dibawahnya.

2. Model Kepemimpinan
Menurut Yuliana (2021 : 41) ada beberapa model kepemimpinan di sekolah :
1) Authoritarian Leadership (Kepemimpinan Otoriter)
Sesuai dengan namanya kepemimpinan ini bersifat satu arah, artinya anggota lain tidak diperbolehkan untuk ikut berpartisipasi dalam pengampilan keputusan.
2) Democratic Leadership (Kepemimpinan Demokratis)
Artinya setiap pengampilan keputusan itu diambil dengan mengadakan musyawarah dan mufakat bersama.
3) Laissez-Faire Leadership (Kepemimpinan Laissez-Faire)
Model ini memberikan kebebasan penuh terhadap setiap anggota. Jadi disini setiap kelompok atau divisi ini mempunyai keputusan untuk dan kebebasan penuh.

DAFTAR PUSTAKA

Djafri, Novianty. (2016). Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah (Pengetahuan Manajemen, Efektivitas, Kemandirian Keunggulan Bersaing dan Kecerdasan Emosi). Sleman: DEEPUBLISH
Hutahayan, Benny. (2020). Kepemimpinan Teori dan Praktik. Sleman: DEEPUBLISH
Siagian, Hatari Marwina, dkk. (2022). Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah. Sumatera Utara: Al Maksum Langkat Press
Suparman. (2019). Kepemimpinan Kepala Sekolah & Guru (Sebuah Pengantar Teoritik). Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia/
Winoto, Suhadi. (2020). Manajemen Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi dalam Aktivitas Manajerial di Sekolah atau Madrasah. Yogyakarta : LKiS.
Yuliana, Lia. (2021). Kepemimpinan Kepala Sekolah Efektif. Yogyakarta : UNY Press.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *