Keindahan Alam Dalam Kain Batik Eco Print

Bisnis236 Dilihat

JurnalPost.com – Batik eco print muncul sekitar tahun 2000 teknik ini menggunakan pewarna dari alam teknik Eco print ini hampir dari semua pembuatan nya melalui alam yang di tempel menjadi suatu motif pada kain, Dengan menggunakan warna alami dari daun-daun dan warna kayu yang menjadikan batik Eco print ini ramah lingkungan serta warna dari daun & kayu untuk Eco print ini berbeda dengan warna dari kimia warna dari daun Eco print tidak bisa terlalu mencolok tetapi menjadikan warna tersebut Doff warna tersebut menjadi seperti halus dan lembut.

Batik Eco print juga menjadi kegiatan yang inovatif karena dalam pembuatan nya tidak terlalu banyak pengeluaran dalam proses pembuatan nya, Selain itu juga batik Eco print sangat ramah lingkungan karena semua bahan berasal dari alam kita ini, batik Eco print juga memiliki corak yang khas karena batik Eco print sendiri tidak akan pernah sama dengan motif satu sama lain membuat lebih unik dan indah jika dilihat.

Batik Eco Print sendiri dalam mencetak motif sama sekali tidak menggunakan alat hanya dengan menempelkan daun kepada kain-kain putih dengan tata letak yang bagus lalu melalu proses pemanasan dan di lipat akan membuat warna dari daun & kayu turun ke dalam kain sehingga menjadikan motif yang indah, Karena dengan warna nya yang khas menjadikan batik ini sangat cocok untuk dijadikan pakaian, Tas, Kemeja, dan sepatu.

Batik Eco Print saat ini sudah sangat berkembang mulai dari motif untuk menjadi Pakaian Seperti Kemeja, Kaos. Saat ini juga sudah banyak ditemui batik Eco Print dalam bentuk Tas seperti Totebag yang bisa di gunakan untuk bekerja, Kuliah maupun sekolah. Dengan memanfaatkan batik Eco Print kita juga menjaga lingkungan kita dari penggunaan bahan kimia. Kareana limbah dari batik Eco Print ini hanya menggunakan bahan alami sehingga tidak mengganggu dan merusak ekosistem yang ada di lingkungan.

Baca Juga  El Nino Pengaruhi Produksi Beras, Ketahanan Pangan Ikut Terimbas

Limbah dari batik Eco Print itu sendiri hanyalah bekas dari daun dan kayu yang sudah di gunakan sehingga tidak merusak tanah dan juga air yang ada disekitar kita, Tetapi kita juga harus tetap menjaga lingkungan kita dengan membuang limah kepada tempat yang seharusnya.

Penulis : Khresna Adzan Trinato
Jurusan Kampus : Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *