Oleh: M. Avario Degno Iswandi
NIM: 2310862032
Program Studi Ilmu Komunikasi
Mahasiswa Universitas Andalas
JurnalPost.com – Partisipasi mahasiswa dalam politik adalah salah satu pilar penting dalam sistem demokrasi yang sehat. Mahasiswa, sebagai agen perubahan yang energik dan bersemangat, memiliki peran yang krusial dalam membentuk arah politik suatu negara. Mereka bukan hanya pemilih, tetapi juga aktor yang memengaruhi pembuatan kebijakan, memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, dan berjuang untuk perubahan sosial yang lebih baik.
Salah satu peran utama mahasiswa dalam politik adalah menjadi suara bagi generasi muda. Mereka berfungsi sebagai penghubung antara pemuda dan pemerintah, memastikan bahwa masalah-masalah yang relevan bagi generasi mereka, seperti pendidikan, lapangan kerja, perumahan, dan lingkungan, mendapatkan perhatian yang pantas. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan semangat mereka, mahasiswa seringkali menjadi pendorong perubahan sosial yang signifikan. Sejarah mencatat banyak gerakan mahasiswa yang telah berhasil mengubah arah politik dan sosial suatu negara, seperti Revolusi Mahasiswa 1968 di Prancis dan Gerakan Hak Sipil di Amerika Serikat.
Selain itu, partisipasi dalam politik memberikan pendidikan politik yang berharga bagi mahasiswa. Mereka belajar tentang sistem politik, pengambilan keputusan, dan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan cara ini, mereka memahami bagaimana negara mereka berfungsi dan menjadi pemaham yang lebih baik tentang mekanisme politik yang memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Mahasiswa juga berperan dalam membangun pemimpin masa depan yang berkualitas. Pengalaman politik membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang sangat berharga. Dengan terlibat dalam organisasi mahasiswa, pemilihan umum kampus, dan berbagai kegiatan politik lainnya, mahasiswa dapat mengasah kemampuan berkomunikasi, negosiasi, dan kepemimpinan yang akan mereka bawa dalam karir dan tanggung jawab mereka di masa depan.
Dalam mendorong perubahan, mahasiswa juga memperjuangkan kepentingan mereka sendiri dan rekan-rekan sejawat. Mereka berjuang untuk peningkatan kualitas pendidikan, akses yang lebih baik ke perumahan yang terjangkau, dan isu-isu yang langsung memengaruhi mahasiswa. Partisipasi mereka dalam politik kampus dan nasional dapat menghasilkan perubahan positif dalam kehidupan mereka serta masyarakat umum.
Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi mahasiswa meliputi tingkat kesadaran politik, keterbukaan politik dalam suatu negara, motivasi pribadi, dan dukungan dari institusi pendidikan mereka. Semakin tinggi tingkat kesadaran politik, semakin besar kemungkinan mahasiswa akan aktif dalam politik. Demikian pula, lingkungan politik yang terbuka dan inklusif akan mendorong lebih banyak mahasiswa untuk terlibat. Motivasi pribadi dan semangat untuk membuat perubahan juga memainkan peran besar dalam partisipasi mahasiswa. Dukungan dari perguruan tinggi dan universitas dalam bentuk sumber daya dan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan politik juga dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam politik.
Secara keseluruhan, partisipasi mahasiswa dalam politik memiliki dampak yang signifikan pada demokrasi, perubahan sosial, dan pembentukan pemimpin masa depan. Mahasiswa adalah kekuatan yang harus diakui dan didukung dalam perjuangan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih demokratis dan berkeadilan.
Partisipasi mahasiswa membantu menjaga kualitas demokrasi dalam suatu negara. Mereka membawa perspektif yang segar, beragam, dan seringkali lebih progresif dalam diskusi politik. Mahasiswa sering menjadi penjaga demokrasi yang mendorong pemerintah untuk tetap akuntabel dan menghormati hak asasi manusia.
Mahasiswa seringkali menjadi kekuatan utama dalam memerangi korupsi. Mereka mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan dan mendorong investigasi terhadap tindakan-tindakan korupsi. Langkah-langkah ini membantu membersihkan sistem politik dari praktik korup.
Selama pemilihan umum, mahasiswa sering terlibat dalam pemantauan dan pengawasan pemilu. Mereka memastikan bahwa proses pemilihan berlangsung secara adil dan bebas dari kecurangan, yang sangat penting untuk menjaga legitimasi pemerintahan. Mahasiswa sering memperjuangkan isu-isu sosial yang mungkin terlupakan oleh pemerintah atau partai politik. Isu-isu seperti lingkungan, perubahan iklim, kesetaraan gender, dan hak-hak minoritas seringkali diperjuangkan oleh mahasiswa melalui kampanye dan aksi protes.
Mahasiswa membawa gagasan dan ide-ide inovatif ke dalam politik. Mereka cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan berani mengusulkan solusi baru untuk masalah-masalah kompleks. Partisipasi mahasiswa juga membantu meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat umum. Ketika mahasiswa terlibat dalam aksi protes atau kampanye, ini sering kali menarik perhatian media, yang pada gilirannya memperluas pengetahuan masyarakat tentang isu-isu politik.
Namun, perlu diingat bahwa partisipasi mahasiswa dalam politik juga bisa menghadapi tantangan, seperti represi dari pemerintah atau resistensi dari kelompok-kelompok tertentu. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk beroperasi dalam kerangka hukum yang berlaku dan mematuhi etika politik dalam upaya mereka. Dalam kesimpulan, partisipasi mahasiswa dalam politik memiliki dampak yang luas dan penting dalam memperkuat demokrasi, memerangi ketidakadilan, dan mempromosikan perubahan positif dalam masyarakat. Mereka adalah agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan yang lebih baik bagi negara mereka dan dunia secara keseluruhan.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam partisipasi politik juga perlu diperhatikan. Pertama, ada potensi risiko keamanan dan tindakan represif dari pemerintah atau otoritas yang tidak ingin melihat perubahan. Mahasiswa yang terlibat dalam protes atau aksi politik seringkali menghadapi penangkapan, penindasan, atau ancaman terhadap keselamatan mereka. Kedua, isu pendanaan dan aksesibilitas juga bisa menjadi kendala. Kampanye politik membutuhkan sumber daya yang cukup besar, dan mahasiswa yang kurang memiliki dukungan finansial mungkin kesulitan untuk terlibat secara aktif.
Selain itu, polarisasi politik dapat memengaruhi partisipasi mahasiswa. Ketegangan politik yang tinggi dan konflik antara berbagai kelompok politik dapat membuat mahasiswa enggan terlibat karena takut menjadi sasaran atau berada dalam situasi yang tidak aman.
Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Institusi pendidikan dapat memberikan sumber daya dan wadah untuk partisipasi mahasiswa dalam politik. Organisasi mahasiswa juga dapat berperan dalam mengorganisir kegiatan politik yang efektif. Selain itu, perlindungan hukum terhadap hak-hak mahasiswa yang terlibat dalam politik sangat penting.
Di era informasi digital, media sosial juga telah menjadi alat penting dalam partisipasi politik mahasiswa. Mahasiswa dapat menggunakan platform ini untuk menyebarkan informasi, menggalang dukungan, dan memobilisasi massa. Namun, juga penting untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang akurat dan menghindari penyebaran berita palsu atau propaganda politik yang dapat merusak proses politik.
Oleh: M. Avario Degno Iswandi
Nim: 2310862032
Program Studi Ilmu Komunikasi
Mahasiswa Universitas Andalas
DAFTAR PUSTAKA
Sagafi, G. H. (2010). Partisipasi Politik Mahasiswa di Indonesia. Pustaka Cipta.
Ichsan, F. (2015). Gerakan Mahasiswa dan Perubahan Politik di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.
Sutanto, Y. (2008). Partisipasi Politik Mahasiswa dalam Demokrasi: Studi Kasus Mahasiswa di Universitas Indonesia. Penerbit Universitas Indonesia.
Quoted From Many Source